JEM

WELCOME TO ALCHOYR WORLD

Rabu, 12 Oktober 2011

Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan Tenaga Kerja – Manpower Planning

Pada saat kita berdiskusi mengenai Perencanaan Tenaga Kerja, maka yang pertama kali harus dipahami adalah bahwa proses ini dilakukan untuk mendukung operasi atau proses produksi yang berkaitan dengan tenaga kerja.

Yang paling mendasar dalam proses ini adalah tujuan yang harus dicapai oleh organisasi dalam satu tahun ke depan, seperti : meningkatkan produksi, efisiensi, meningkatkan keuntungan, atau meningkatkan pasar. Setelah itu Divisi SDM hanya perlu menyesuaikan dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.

Jika Anda ingin mendapatkan slide powerpoint presentasi yang bagus tentang management skill, strategi bisnis dan leadership skills, silakan KLIK DISINI.

Perencanaan Tenaga Kerja bukanlah proses yang dapat dilakukan hanya dalam Divisi Sumber Daya Manusia. Komunikasi yang sangat intensive, harus dilakukan dengan pihak lainnya, seperti Divisi Operasi/Produksi, Keuangan, dan divisi lain yang juga berkaitan secara langsung.
Proses Perencanaan Tenaga Kerja memerlukan informasi seperti :

• Data Master Karyawan : informasi pekerja, dengan seluruh kriteria (nomor, jenis kelamin, kelompok usia, tahun layanan, demografis/lokasi)
• Manajemen Organisasi/Posisi : informasi yang ada dalam struktur organisasional yang ada dengan informasi urutan dan tingkatan. Hal yang penting adalah orang yang bertanggung jawab pada posisi/pekerjaan tersebut.
• Manajemen Kompetensi/Keterampilan: informasi keterampilan atau bahkan kemampuan orang-orang bekerja pada posisinya atau di kantor.
• Anggaran: Kemampuan finansial organisasi yang telah direncanakan sebelumnya dengan kebutuhan tenaga kerja.
Dari informasi di atas maka kita dapat memperoleh gambaran lengkap mengenai kondisi organisasi kita saat ini. Setelah itu kita dapat menerjemahkan prestasi baru yang akan dilakukan untuk satu tahun berikutnya.

Satu proses yang biasanya dilakukan dalam proses ini adalan “Profile Matching”, dalam bentuk simulasi proses untuk melihat kebutuhan organisasi terhadap ketersediaan tenaga kerja.

Beberapa langkah yang pada akhirnya kita hasilkan setelah proses Perencanaan Tenaga Kerja adalah :
• Gambaran kebutuhan struktur dan tenaga kerja organisasional secara lengkap.
• Penempatan karyawan secara tepat dalam organisasi. Langkah ke depan yang dapat diproses adalah: Rekrutmen, Perencanaan Karir dan Suksesi, atau bahkan Pengembangan Manusia
• Merencanakan anggaran yang diperlukan.
Semua proses ini akan sangat mudah dan mungkin jika organisasi memiliki sistem Sumber Daya Manusia yang komprehensif dan terintegrasi.

http://www.articlesbase.com/human-resources-articles/manpower-planning-important-steps-to-be-done-2416267.html

Tanggung jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibiliy (CSR), muncul sebagai akibat adanya kenyataan bahwa pada dasarnya karakter alami dari setiap perusahaan adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan, masyarakat dan lingkungan alam. Seiring dengan dengan meningkatnya kesadaran dan kepekaan dari stakeholder perusahaan maka konsep tanggung jawab sosial muncul dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Tanggung jawab sosial perusahaan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu konsep yang mewajibkan perusahan untuk memenuhi dan memperhatikan kepentingan para stakeholder dalam kegiatan operasinya mencari keuntungan. Stakeholder yang dimaksud diantaranya adalah para shareholder, karyawan (buruh), kustomer, komunitas lokal, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lain sebagainya.

Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan saat ini.

Dalam pengamatan saya, tanggung jawab sosial perusahaan sering didefinisikan secara sempit sebagai akibat belum tersosialisasinya standar baku bagi perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan masih anggap sebagai suatu kosmetik belaka untuk menaikkan pamor perusahaan atau menjaga reputasi perusahaan di masyarakat. Oleh karenanya ada asumsi jika perusahaan sudah memberikan sumbangan atau donasi kepada suatu institusi sosial berarti sudah melakukan tanggung jawab sosial sebagai sebuah perusahaan.

Kembali menurut saya, penerapan dan isu tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini baru dilakukan diantaranya adalah

1. Pengaruh dari globalisasi dan internasionalisasi yang memaksa perusahaan untuk dapat menerapkan fungsi tanggung jawab sosial perusahaan. Bentuk globalisasi dan internasionalisasi ini dapat berupa tekanan dari pihak ketiga ( distributor, buyer, client, dan shareholder ) yang menjadi bagian atau mitra kerja dari perusahaan lokal. Mereka dapat menetapkan suatu kondisi yang harus diikuti oleh perusahaan lokal dalam memenuhi tanggung jawab sosialnya. Kondisinya ini biasanya dialami oleh perusahaan yang berada di negara miskin dan berkembang dimana memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi kepada investor dari negara maju. Pernah seorang temen bercerita bahwa Buyer mereka yang dari Jepang mau memberikan order JIKA perusaaan mendirikan toilet yang memadai bagi karyawan perusahaan yang berjumlah ribuan. Karena menurut buyer tersebut toilet pabrik sangat tidak memadai baik dari jumlah dan kualitasnya. Yah..terpaksa perusahan mengikuti daripada kehilangan order.

2. Ditinjau dari jenis perusahaan, umumnya yang menjalankan fungsi tanggung jawab sosial adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha ekplorasi alam (tambang, minyak, hutan). Perusahan tambang lebih mendapatkan perhatian dari masyarakat dibandingkan dengan perusahaan non tambang (terutama LSM). Perusahaan tersebut diwajibkan untuk melakukan penyeimbangan sebagai dampak dari eksplorasi yang dilakukan seperti melakukan reklamasi alam, reboisasi, mendukung pencinta alam, berpartisipasi dalam pengolahan limpah dan sebagainya. Kenyataannya apakah perusahaan tersebut benar-benar menaruh perhatian terhadap alam dan lingkungan sekitarnya, bukankah mungkin tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan hanya sebagai kedok untuk melegalkan dan mengamankan kegiatan perusahaan sehingga tidak dikritik oleh masyarakat.

3. Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang biasanya dilakukan adalah pemberian fasilitas kepada para pekerja atau buruh. Kenyataannya bahwa pemberian fasilitas baru akan terealisasi jika adanya ancaman mogok atau unjuk rasa dari para buruh. Ini berarti tanggung jawab sosial perusahaan terhadap para buruh didasarkan sebagai suatu negosiasi antara manajemen dengan para buruh. Manajemen tentunya akan memperhitungkan dampak yang ditimbulkan dengan adanya ancaman tersebut jika dinilai akan merugikan perusahaan maka (biasanya) tuntutan akan direalisasikan.

4. Bentuk lainya dari tanggung jawab sosial perusahaan sebatas pemberian sumbangan, hibah, bantuan untuk bencana alam yang sifatnya momentum. Musibah, bencana, atau malapetaka yang terjadi dapat dijadikan sebagai momentum bagi perusahaan yang membentuk citra dan reputasi baik di mata masyarakat.

Masih banyak contoh penerapaan tanggung jawab sosial perusahaan pada saat ini yang bertujuan untuk memenuhi persyaratan atau mengikuti aturan main supaya perusahaan dapat tetap menjaga citra dan existensinya di hadapan para stakeholdernya.

Kritik terhadap Tanggung jawab sosial perusahaan

Dari beberapa fakta diatas kritik saya sebagai warga negara terhadap penerapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah:

1. Perspektif tanggung jawab sosial perusahaan sering dijadikan atribut bagi perusahan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan caranya mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh masyarakat, asosiasi, dan pemerintah. Seperti perusahaan tambang, perusahan kayu, perusahaan pengelola hasil bumi, dan sejenisnya. Dampak yang ditimbulkan perusahan tidak seimbang dengan usaha untuk merehabilitasi alam.

2. Untuk bisnis tertentu, tanggung jawab sosial perusahaan dapat dijadikan perisai sebagai penetralisir dampak dari bisnis yang dijalankan sekalipun bertentangan, misalkan perusahaan rokok sebagai sponsor event olah raga. Sekalipun masyarakat mengetahui bahayanya rokok di lain pihak masyarakat membutuhkan olahraga.

3. Ada kalanya tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadi bumerang bagi perusahaan itu sendiri walaupun sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Misalkan yang terjadi pada perusahaan fast food Mc Donal, pada awalnya tanggung jawab sosial perusahaan disosialisasikan secara menyeluruh kepada dunia mengenai keterlibatan Mc Donal dalam memperhatikan anak-anak, pendidikan dan kehidupan sosial di masyarakat. Tetapi Mc Donal justru menuai demo dari para pencinta binatang karena dianggap pembunuh ayam yang kejam, iklan yang menyesatkan, dan praktek bisnis yang tidak sehat.

4. Bagi perusahaan investor dari negara maju, adanya regulasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan yang ketat dapat menjadi alternative untuk berpindah ke negara yang memiliki regulasi tanggung jawab sosialnya lebih longgar. Dilema ini yang dihadapi oleh negara miskin dan berkembang, jika terlalu ketat maka otomatis investor akan mengurungkan niatnya berinvestasi tetapi sebaliknya jika terlalu longgar akan merugikan rakyat dan lingkungan alam.

Perusahaan yang berhasil dalam penerapan tanggung jawab sosial jumlahnya relatif sedikit karena mendapatkan kepercayaan dari para stakeholder harus diuji melalui waktu. Komitmen dan konsistensi yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial akan terlihat hasilnya secara bertahap bukan secara instan. Best practice perusahaan yang berhasil adalah The Body Shop, justru karena berfokus kepada kepentingan public, kekerasan dalam keluarga, kesehatan ibu dan anak, bencana alam, dan kegiatan sosial lainnya, perusahan ini sukses merebut perhatian dari para pelangganannya.

Mencari Bentuk Ideal Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Bagaimana mencari format ideal tanggung jawab sosial perusahaan sehingga dapat diperoleh mutual benefit antara perusahan dengan stakeholdernya?. Untuk mendapatkan format ideal tanggung jawab sosial perusahaan, beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Perusahan harus melakukan gap analisis antara apa yang ideal harus dilakukan dengan apa yang telah dilakukan (existing) saat ini. Hasil dari gap analisis ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk mendapatkan solusi yang benar-benar dibutuhkan sehingga kehadiran perusahaan tersebut memberikan dampak positif bagi stakeholder.

2. Konsistensi dalam menjalankan komitmen harus menjadi bagian dan gaya hidup dari semua level manajemen perusahaan. Oleh karenanya tanggung jawab sosial perusahaan harus menjadi bagian dalam strategic plan perusahaan mulai di mulai dari penentuan visi, misi, strategi, core belief, core value, program, penyusunan anggaran sampai kepada evaluasi. Tujuan dengan adanya strategic plan ini adalah untuk menjaga kesinambungan perusahaan di masa yang akan datang. Di dalam strategic plan faktor tanggung jawab sosial harus menjadi bagian dari road map perusahaan dalam rangka mencapai good corporate governance (GCG). Untuk mengevalusi penerapan strategic plan ini diperlukan tool yang dapat menjadi dashboard perusahaan di dalam menilai kinerja yang dihasilkan. Tool yang digunakan dapat berupa metode balanced scorecard atau hanya penerapan key performance indicator disetiap objektif yang ingin dicapai.

3. Sudah saatnya tanggung jawab sosial perusahaan dikelola oleh suatu divisi tersendiri secara professional sehingga pertanggungajawaban terhadap manajemen dan stakeholder dapat transparan dan terukur kinerjanya. Divisi ini diberikan otoritas untuk dapat memutuskan secara cepat dan tuntas semua perkara (isu) yang berhubungan dengan para stakeholder. Divisi ini harus dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah sebagai regulator, lembaga swadaya masyarakat, asosiasi yang berhubungan, dan masyarakat sehingga keputusan yang diambil dapat mengakomodir semua kepentingan. Dalam prakteknya staff dari divisi ini dapat diisi oleh personal dari berbagai perwakilan yang ada di stakeholder.

4. Idealnya, pemerintah juga harus memiliki department yang berfokus untuk menagani regulasi tanggung jawab sosial perusahaan sehingga dapat menjadi mediator dan fasilitator bagi semua pihak yang berkepentingan. Fungsi lainnya dari department ini adalah sebagai auditor yang memberikan rangking dalam periode tertentu bagi semua perusahaan sesuai dengan bidang dan kelasnya, dengan adanya ranking ini memicu perusahaan untuk serius menangani masalah tanggung jawab sosial perusahaan. Departemen ini harus juga melibatkan institusi pendidikan dan akademisi untuk menjaga transparansi dalam proses audit.

5. Pada era teknologi saat ini, peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi keharusan bukan lagi sebagai pendukung perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memanfaatkan TIK semaksimal mungkin untuk menciptakan proses yang efisien, efektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Misalkan dengan menggunakan software, internet, portal, dan teleconference sebagai alat komunikasi dengan stakeholder yang terintegrasi dengan proses bisnis yang ada dalam perusahaan.

Sudah saatnya setiap perusahaan memberikan perhatian yang serius kepada masalah tanggung jawab sosial, karena terbukti tanggung jawab sosial perusahaan memiliki peranan yang signifikan dalam keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. Disamping itu, tanggung jawab sosial perusahaan dapat menyeimbangkan perusahaan dalam mencapai tujuan komersil dan tujuan non komersial.


sumber:

wikipedia

asepudin.com


Tugas proposal penawaran XL

Tugas proposal penawaran XL

I. PENDAHULUAN

Di era globalisasi telepon selular merupakan barang yang sangat umum bagi sebagian besar orang bahkan seakan-akan menjadi barang yang wajib untuk dimiliki, seiring dengan pesatnya pertumbuhan penggunaan telepon selular pertumbuhan provider selular pun semakin maraknya dengan berbagai kelebihan-kelebihan yang ditawarkan, sehingga para konsumen pun dibingungkan dengan semua pilihan tersebut. XL pun hadir dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan. Kami merupakan salah provider swasta pertama di Iindonesia memiliki penguna yang lebih banyak dari pada provider-provider lainnya. XL dengan logonya “Xlalu dihati” mencoba untuk selalu merealisasikannya, dengan tarif yang kompeten yang membuat kami selalu dihati para penguna. Kami pun akan menjadi salah satu provider yang menjadi dambaan dan selalu dihati oleh masyarakat Indonesia.

II. PRODUK DAN LAYANAN

Tarif SMS

00:00 - 03:00 Gratis SMS gak ada batas ke semua operator

03:00 - 11:00 Gratis SMS gak ada batas ke semua operator setelah kirim 1 SMS

11:00 - 24:00 : 11-17: Gratis SMS gak ada batas ke semua operator setelah kirim 4 SMS
17-24: Gratis SMS gak ada batas ke semua operator setelah kirim 5 SMS

Tarif Nelpon ke operator Lain

00:00 - 00:24 Rp 720/menit (pembulatan tarif per menit)

Tarif Nelpon

00:00 - 03:00 Gratis nelpon langsung dari detik pertama

03:00 - 11:00 Gratis nelpon untuk 30 detik pertama, selanjutnya hanya Rp 25/menit (tiap nelpon).

11:00 - 17:00 Gratis nelpon untuk 30 detik pertama, selanjutnya hanya Rp 35/menit (tiap nelpon).

17:00 - 24:00 Gratis nelpon 30 menit setelah pemakaian selama Rp 2.500 (skema berulang & akumulasi)

Tarif Internet

00:00 - 24:00 Gratis internet tanpa batas setelah pemakaian tidak lebih dari Rp 5.000

III. Syarat dan ketentuan

1. Tarif nelpon ke sesama XL Rp 25/detik dengan pembulatan per detik

2. Tarif SMS ke semua operator Rp 150/SMS

3. Tarif Internet Rp 150/menit

4. Gratis nelpon dan SMS sudah termasuk dalam pemakaian

5. Gratis nelpon ke sesama XL pada pukul 00-03 berlaku jika pelanggan memiliki sisa pulsa Rp 1.700 atau lebih.

6. Jika sisa pulsa kurang dari Rp 1.700, tetap akan mendapatkan gratis nelpon ke sesama XL setelah pemakaian Rp 300 (Rp 250/10dtk utk 12detik)

7. Gratis SMS ke semua operator pada pukul 00-03 berlaku jika pelanggan memiliki sisa pulsa Rp 1.700 atau lebih

8. Jika sisa pulsa kurang dari Rp 1.700 maka gratis 1000 SMS setelah kirim 4 SMS

9. Skema tarif internet yang berlaku ditentukan dengan sisa pulsa yang dimiliki pelanggan ketika melakukan akses internet pertama kali pada hari tersebut.

10. Jika sisa pulsa kurang dari Rp 1000, tarif internet yang berlaku adalah Rp 300 selama 8 menit, selanjutnya Rp 1.000 untuk 100 menit. Maksimal tarif internet per hari adalah Rp 5.300

11. Tarif berlaku untuk pelanggan yang mengaktifkan kartu perdana sejak tgl 24 September 2011


IV. Penutup

Kami sebagai team pengembangan dan pemasaran sangat mengharapkan proposal kami ini diterima dan bisa mencapai tujuan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kerja samanya kepada masyarakat sekitar. Kami akan sangat berterima kasih kepada bapak jika bisa menyetujui proposal kami ini. Akhir kata saya ucapkan wassalamualaikum wr.wb. Terima kasih.